Gelar Sultan adalah untuk pemimpin dan pemangku adat serta pemegang kebijakan tertinggi di Keraton yang berbasis Kesultanan atau keraton penganut Alsultoniah secara turun temurun berdasarkan garis Nasab yang syah yang mengikuti Pakem dan aturan yang sudah ditentukan di wilayah adat tersèbut
Dan mengatur rakyatnya serta menjadi pemuka agama
Namun sejak NKRI berdiri Sultan Hanya sebagai pemangku adat dan pengembang budaya leluhur di wilayah cagar budaya nya
Dengan sepakat mengirim pemuda seluruh nusantara pada acara Sumpah Pemuda 1928
Diera milenial ini banyak di plesedkan bahwa panggilan Sultan diberikan kepada orang kaya dan banyak duit serta memiliki mobil dan rumah mewah disertai perhiasan berlimpah atau untuk julukan baru konglomerat
Hal ini ironis sekali seolah olah menjaui dan lebih tidak menghargai sala satu sejarah besar peradaban bangsa ini di Nusantara dalam lingkup NKRI
Kami dari Forum Silaturahmi Pemuda Cirebon mengajak kaum muda-mudi Milenial dan masyarakat pada umumnya
Untuk belajar bersama menghargai sejarah peradaban bangsa
Agar menghindari disintegrasi bangsa dengan memahami makna dan gelar Sultan diseluruh Nusantara sebagai sala satu khasana kekayaan culture bangsa Indonesia
Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah bangsanya sendiri
Peran para Sultan pada masa itu ikut berjuang melawan penjajahan banyak yang dikorbankan dan ikhlas bergabung bersatu menjadi NKRI
Jadi mari kita hargai Gelar Sultan dan panggilan untuk menyebut kata sultan sesuai pada porsi adat dan budayawarisan leluhur se nusantara
Semoga kedepan bangsa kita mendulang masa kejayaan dan masa keemasan nya
NKRI sampai titik darah penghabisan
(Kota Cirebon 3-02-23/Artikel Saeful)