INDRAMAYU,Jabar,ekspressinews.com
Bupati Indramayu, Nina Agustina mengaku belum mengetahui adanya hotel di kawasan Ponpes Al-Zaytun. Namun, dari beredarnya kabar, ia menduga bahwa tempat tersebut hanya wisma penginapan di sekitar asrama santri.
“Jadi gini, untuk hotel kita belum temukan kalau itu ada hotel tapi pemikiran kita ya sepertinya ini wisma yang ada asrama gitu,” kata Nina saat ditemui di Pendopo Indramayu, Kamis (27/7/2023)
Meski demikian, tempat penginapan yang diketahui bernama Wisma Tamu Al Islah itu akan dilakukan pengecekan. Pemkab Indramayu juga akan menurunkan tim untuk memastikan kebenaran tersebut.
“Secepatnya lah. Minggu depan lah Insyaallah,” ungkapnya.
Ia menegaskan akan melakukan penyegelan jika bangunan tersebut merupakan sebuah hotel. Sebab, tempat tersebut belum tercatat di daftar perizinan.
Di sisi lain, Wakil Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Indramayu menegaskan bahwa tempat penginapan tersebut benar layaknya sebuah hotel pada umumnya. Namun, penginapan di Al-Zaytun yang bernama Wisma Tamu Al Islah itu belum terdaftar di organisasi PHRI.
“Sampai saat ini hotel atau wisma Al Islah dimiliki Panji Gumilang belum menjadi anggota dari PHRI Kabupaten Indramayu,” kata Wakil Ketua PHRI Indramayu, Dedy S Musashi.
Diceritakan Dedy, bahwa ia sempat menikmati fasilitas penginapan tersebut di tahun 2003 atau 2004 lalu. Menurutnya, tempat itu setara dengan hotel berbintang tiga.
Wisma tersebut lanjut Dedy dilengkapi sekitar 50 kamar dengan twins bed dan king bed. Memang saat itu harga menginapnya mencapai ratusan ribu rupiah.
“Gak tahu kalau soal harga karena tidak ada di jejaring atau aplikasi penawaran hotel,” katanya.
“Saya kira itu tamu-tamu atau orang tua santri yang ingin menginap di sana itu disiapkan fasilitas penginapan,” ujarnya.
(Biro-Korlipda/RedPemda)