JAKARTA,ekspressinews.com
Tenaga Ahli Pimpinan Bidang Pengembangan Kawasan Ekonomi Regional dan Daerah Mitra Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Rusmin Lawin mengatakan, Otorita IKN telah menerima 416 surat minat investasi atau Letter of Intent (LoI) dari investor lokal maupun asing menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-79 Republik Indonesia pada 17 Agustus 2024.
Meski diketahui hingga saat ini tercatat belum ada satupun penanaman Modal Asing (PMA) yang masuk ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kaltim.
Ia mengatakan, jumlah tersebut naik dari akhir Januari lalu yang baru mencapai 369 LoI.
Rusmin mengatakan, sebagian besar investor berebut lahan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN. Padahal, hanya seperempat lahan di KIPP yang dibuka untuk pembangunan.
“Di KIPP tersedia 25 persen dari 6.000 hektar.
Lahan terbatas. Kalau mau beli, kesempatannya sekarang.
Presiden Jokowi sudah sampaikan, Nusantara adalah masa depan investasi Indonesia.
Jadi saya dan REI (Real Estat Indonesia) bilang ‘belilah masa depan sekarang’,” kata Rusmin dalam keterangan
Rusmin mengatakan, dari ratusan LoI yang masuk ke Otorita IKN tersebut, mayoritas investor yang juga anggota REI.
Meski demikian, investor asing tidak sedikit.
“Dari anggota kita ada Agung Sedayu Group, Pakuwon Group, Qubika Hotel, dan ada juga grup restoran-restoran.
Kalau dari rekan-rekan asing ada Sembcorp yang bekerja sama dengan PLN untuk bikin Pembangkit Listrik Tenaga Surya. Lalu masuk lagi dari Malaysia, China, Eropa, AS, dan Timur Tengah,” ujarnya.
Tak hanya itu, Rusmin mengatakan, Emaar Properties pengembang real estate multinasional asal Uni Emirat Arab akan bekerja sama pemerintah dalam pembangunan IKN “Kemudian, sekarang, alhamdulillah, Emaar Properties sudah sampai di IKN dan akan commit MoU dengan Presiden RI di Abu Dhabi,” tuturnya.
Rusmin mengatakan, dengan meningkatnya minat investasi, Otorita IKN akan mencarikan lahan yang lebih fleksibel sesuai tata ruang sehingga tidak semua investasi hanya masuk ke KIPP.
“Bisa seperti Ciputra Group, Intiland Development, Emaar, yang bikin kluster sendiri di pembangunan tahap 2 IKN.
Jadi misal ada kluster tematik seperti Middle East Town, Korean Town, yang dibangun pengembang lengkap dengan supply chain dan ekosistemnya. Kan keren,” kata dia.
Terakhir, Rusmin mengatakan, pembangunan-pembangunan kluster itu direncanakan pada tahap 2 lantaran tahap 1 fokus pada Istana Negara, kantor kementerian, rumah sakit, dan infrastruktur penghubung seperti jalan.
“Pondasi jalan jadi, baru investor bisa masuk, bikin town development.
Kalau soal budget, jor-joran di awal, governmentโs drive, karena bangun pondasinya.
Ke depan, di pemerintahan Prabowo, private sector bisa pimpin, baik domestik maupun internasional,” ucap dia.
(Korlipda-PersNKRI/RedSekpres)
Terintegrasi Media Cetak AMPER @ PressTASI PUSAKA dan JAringan Wartawan Aktivis Relawan nusantarA