Search
Tertarik Pasang Iklan ? Hubungi

Puisi dan Sajak Yang Hilang Dalam Kerumunan Aksi dan Unjuk Rasa di Monas. (Oleh Jacob Ereste)

IMG-20250309-WA0022

Puisi dan Sajak Yang Hilang Dalam Kerumunan Aksi dan Unjuk Rasa di Monas. (Oleh Jacob Ereste)

ARTIKEL-Jacob Ereste, ekspresinews.com
Pada bulan ramadhan yang penuh berkah, di kampung kami biasanya dulu bertumhuhan pasar dadakan panganan untuk berbuka puasa. Tapi tahun ini yang banyak muncul justru pasal korupsi dan penyogokan.

Tak sedikit diantaranya yang didaur ulang, seperti makanan agar tak basi, bisa dipasarkan lagi pada saatnya diperlukan.

Hukum pun banyak dijadikan menu sajian, entah untuk siapa saja yang tak lagi pernah kelihatan batang hidungnya.

Info yang belum bisa dikonfirmasi kebenarannya, mereka yang menjadi sandra politik akibat terbelit pasal korupsi sedang tawar mebawar untuk tukar guling kasus yang pernah anda dengar.

Itulah pasar gelap baru yang semakin terang benderang membuka lapak jual beli pasal dengan diskon yang cukup menggiurkan.

Sesekali memang ada lelang secara terbuka untuk sekedar meramaikan suasana transaksi agar dapat terus menguntungkan.

Memang tidak ada peluang bagi yang tidak punya duit babyak. Karena nilak nominal paling rendah senilai satu bank swasta yang paling murah. Syukur-syukur bisa sedikit membayangi nilai 1.000 triliun yang didulang dari kilang minyak yang menyedut perut bumi dari jampung kita juga.

Meski Pak Lurah terlihat gerah dab gelisah, toh dia bisa vakansi sejenak kapan saja dan bisa ke mana saja sebebas saat dia berkuasa.

Toh, anak keturunannya telah menjadi pamong yang bisa menjamin keamanan hidupnya sampai ajal menjemput dengan upacara penguburan yang tak jelas do’a yang dibacakan untuk arwahnya.

Penggalan tulisan di atas, jelas dikutif seorang penyair dari tembok yang terciret bersama grafiti yang bertebaran di berbagai kota, ketika dia sedang mencari puisi dan sajaknya yang hilang ditengah kerumunan massa yang kelelahan seusai aksi babak pertama dilakukan. Padahal, puisi dan sajaknya itu akan dia bacakan dalam acara aksi dan unjuk rasa menjelang malam yang gelap akibat tema aksi yang soesial diusung oleh adik-adik mahasiswa yang sudah gerah di bangku kuliah.

Hari ini, himpunan aksi dan unjuk rasa justru dikomando oleh Emak-emak yang marah akibat harga sembako dan gas elpiji yang mengganggu konsentrasi masak mereka pun menjadi setengah matang. Dan dengan aksi serta orasi yang penuh semangat, rasa lapar bersama keluarga mereka bisa ditumpahkan di sepanjang jalan.
Penulis Jacob Ereste
Tugu Monas Jkt, Maret 2025
Terintegrasi Mediacetak AMPER@ PressTASI PUSAKA EksPRESSi MEREKAT dan JAringan Wartanet Aktivis Relawan nusantarA 🛢083148223467. 081802391556, 085701336668. 083117120679