(Oleh: Ambu Rita laras wati)
Kelebihan-Kelebihan Waliyullah dalam Kitab Al-Qur’an.
Semakin hari makna “Waliyullah” semakin samar dan tak jelas. Semakin banyak yang berpakaian seperti waliyullah, tapi yang mana yang sesungguhnya kita di samarkan.
Dengan bermodal mampu melakukan hal-hal aneh dan tidak biasa, seseorang sudah disebut-sebut sebagai waliyullah.
Seperti apa sesungguhnya sifat dan karakter Waliyullah itu.
Al-Qur’an tentang menjelaskan tentang waliyullah itu,
Siapa mereka dan apa kelebihan-kelebihannya sosok Waliyullah itu.
Allah SWT berfirman:
“Ingatlah, sesungguhnya
wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
Waliyullah tidak takut pada hal yang membuat terancam dirinya.
(Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa.”
(QS. Yunus 10) : 62-63)
Waliyullah hanya takut pada Allah, takut pada azab Allah, takut pada kemarahan Allah, taat pada aturan Allah.
Pegangan utama seorang waliyullah adalah rasa takut yang penuh dihadapan Allah.
“Sesungguhnya kami takut akan (adzab) Tuhan kami pada suatu hari yang (di hari itu) orang-orang bermuka masam penuh kesulitan.”
(QS. Al-Insan (76) : 10)
Hasil dari rasa takut itu adalah ketakwaan.
Yakni ia telah mampu menjalankan perintah Allah dan menjaga diri dari dosa dan kemaksiatan.
Lalu hasil dari takwa adalah hilangnya rada sedih dan takut. Apapun yang terjadi, seorang waliyullah akan tenang dan tegar. Tidak ada yang mampu menggoyahkan hati.
Mereka tidak disusahkan oleh kedahsyatan yang besar (pada hari kiamat), dan mereka disambut oleh para malaikat. (Malaikat berkata): “Inilah harimu yang telah dijanjikan kepadamu”.
(QS. Al-Anbbiya: 103)
Rasulullah saw pernah menjelaskan tentang hal ini :
“Sesungguh wali-wali Allah itu diam, dan dalam diam mereka adalah dzikir.
Mereka memandang, dan dalam pandangan mereka ada pelajaran.
Sosok waliyullah banyak berkerja dari pada bicara, bicaranya adalah pembicaraan penuh hikmah, dia mengabaikan orang-orang yang menghujat dan memfitnah nya. Hatinya hanya berzikir dan mencari kuasa Tuhan, mencari hal-hal yang lebih manfaat untuk banyak orang.
Mereka berbicara, dan dalam pembicaraan mereka ada hikmah. Hikmah hidup kehidupan terus di pelajari nya.
Doa dan zikir seorang waliyullah cukup dalam hati namun kedahsyatan doa dapat terkabul dan nyata.
Mereka berjalan, dan dalam perjalanan mereka ada berkah ditengah manusia.
Seorang waliyullah akan menurunkan berkah dan manfaat buat orang lain.
Karena ucapan adalah ilmu pengetahuan. Harta nya di manfaatkan untuk orang yang membutuhkan. Doa nya mengalir pada semua manusia bahkan semua mahluk.
Sayyidina Ali bin Abi Tholib pernah berkata :
“Sesungguhnya Allah menyembunyikan wali-Nya diantara hamba-hamba-Nya, maka jangan pernah engkau remehkan seorang hamba dari hamba-hamba Allah. Karena bisa saja dia adalah wali-Nya sementara engkau tidak mengetahui.”
Hal di atas mengajak kita sesama manusia saling menghargai, miskin kaya, pejabat atau bukan, tidak semua orang yang miskin, pakaian compang camping, itu adalah orang bodoh, bisa saya dia adalah waliyullah.
Dalam lingkungan kita kita harus saling menghargai, Tuhan meminta kita tidak membedakan mahluk Nya.
Ciri- ciri dari waliyullah tipe dan sifat ketenangan, kelembutan walaupun dalam mengambil keputusan tegas dan dapat di pertanggung jawabkan. Seperti tunas baru, muncul dengan kelembutan dan keelokan tunas yang mulus dan pucuk dahan, daun yang mulus, tampa takut, tampa lelah dengan ancaman yang menimpa di sekitar lingkungannya, mesti di penuhi oleh krikil bebatuan yang tajam artinya hujatan, fitnah yang tajam, sihir-sihir yang di lemparkan. waliyullah adalah tunas- tunas pucuk segar dan mulus tampa ulat, karena ulat untuk naik ke pucuk, untuk menghancurkan pucuk butuh perjuangan, krikil adalah kerikil, dia di bawah, terinjak injak. Tunas akan tumbuh besar dan menjulang dan kokoh, sedangkan kerikil akan tersingkir.
Dalam kehidupan mari kita saling menghargai, menghormati yang miskin, yang tidak miliki pangkat dan jabatan, siapa tahu merekalah waliyullah salah satu dari mereka.
Nabi Khidir as adalah contoh waliyullah yang memiliki sifat ketenangan dan menentramkan, setiap berpijak maka bumi menjadikan bumi hijau, tapi dia akan tegas menumpas kejahatan yang akan datang.
Sikap Nabi Khadir as yang tenang, ke tidak tenangan itu bersumber ketidaktahuan atas apa yang terjadi di masa depan. Pada zaman ini banyak orang bersuara, tapi tidak tahu permasalahan, hanya protes dan menuduh tampa mengetahui kejelasan masalah. Ilmu Nabi khadir as untuk memberi pelajaran hidup, maka dia mengajak muridnya belajar adalah melihat nyata kejadian. Kisahnya tertulis dalam kitab, kapal di bocorkan, anak di bunuh, karena Nabi Khidir as tahu ke depan akan menjadi keburukan dalam lingkungan kehidupan.
Nabi Khaidir as berkata:
” Bagaimana kamu sabar atas sesuatu yang kamu tidak dan belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu. Jadi jika kita mau protes atau mencari kesalahan orang lain jika kamu tidak tahu ilmu dan paham masalahnya jangan buru buru berucap dan mengeluarkan kata kata ( fitnah).
Kita harus mengenali ciri waliyullah, karena ucapan waliyullah adalah pedang yang dapat menghunus, kasih sayangnya ibarat air yang menyejukkan. Sikap dan keputusan dapat di pertanggung jawabkan.
Kita tidak tahu, siapa waliyullah di sekitar kita, utamanya kita baik ke siapapun manusia dan saling menghargai.
Bacalah kisah nabi- nabi kita, di sana banyak pelajaran mengenai manusia yang menjadi waliyullah.
Kita hanya hamba, hanya patut menghamba pada Allah, tidak ada daya dan upaya semua karena ada kehendak Allah. Pada zaman ini cukup kita meneladani para nabi yang sudah di ceritakan dalam Kitab atau cerita pahlawan pembela kebenaran adalah cara kita mengenal sifat para waliyullah.
Tabe pun, ampun paralun ka Gusti Allah kasadaya mahluk Allah, ka para wargi sadayana 🙏
Wayah bulan Ramadhan maju ka caang bulan 14.
(Hidayat-WAG.LBP/Red)
Diakses MC Bulletin AMPER@ PressTASI dan PUSAKA
🚏081802391556.
083148223467