KOTA TEGAL,ekspressinews.com
Tahukah anda bagi masyarakat kota Tegal nama Riani bukan lagi nama yang asing, sebab ibu muda berbadan kurus ini tinggal di Desa Tegalsari di dekat pelabuhan. ia tinggal dengan ke4 anaknya yang semuanya lelaki dan 2 anaknya sudah pandai mencari uang. Riani dalam usia yang muda sudah berhadapan dengan persoalan hiruk pikuknya ekonomi yang dihadapi memberatkan hidupnya. Maklum ia telah memutuskan hidup sendiri menjadi ibu sekaligus juga seorang ayah bagi anak anaknya.
kedua anaknya masih ada yang membutuhkan biaya besar untuk pendidikannya di SMP dan SMA. Tapi Ibu berbadan kecil ini malah mensyukuri nasib ya menjadi pemulung sampah. saat ditemui team media ia mengungkapkan suka dukanya menjadi pemulung. “Sukanya hasil maling bisa untuk membiayai hidup keluarganya dan dukanya ia sering dikejar orang karena kadang ada juga orang salah buang barang berharga pun dibuang. untuk itu riani selalu memilih dan memilah barang yang dipulung. “Kalau kertas dan kardus saya tumpuk dan dimulai ke lapak penerima. kalau kertas berkas penting disimpan khusus kali ada yang mencari saya kembalikan. dan ulahnya lumayan. Tapi ada juga orang yang memandang rendah dan jijik pada pemulung. itu saya maklumi. Tapi saya tetap semangat. Buktinyacsaya masih bisa menyisihkan sisa penjualan hasil maling untuk kebutuhan rumah “Literasi Nurani ” baik untuk penataan buku dan membeli es krim atau makanan ringan untuk anak anak yang sukarela mau belajar menulis dan membaca di rumah kami yang sederhana.
Mbak Riani Pemulung berharap akan banyak kawan kawan berpotensi yang datang ke gunung literasinya untuk menyumbangkan kemampuannya agar anak anak tidak jenuh membaca dan menggambar.saja. ketimbang saya disumbang uang saya masih hormat jika ada kawan yang datang membantu mengajari anak anak menyanyi mendongeng dan menari. Tapi saya cuma bisa memberi air minum saja. mohon maaf,” ujarnya.
perihal kepeduliannya pada kegiatan pendidikan, Rizani memang bercita cita menjadi guru tapi tidak terwujud. ia waktu kecil melihat ibunya punya usaha Taman Bacaan. impian Riani punya rumah baca dan setelah 3 tahun ia berhasil membuktikan rumah literasinya banyak dikunjungi anak anak sd dan smp.
Tapi rumah literasi nurani tidak komersial. ia siap membuka ling kreatif dengan pihak manapun. yang penting kata mbak Rizani saya tidak punya niat memungut uang dari pembaca buku. Tapi orang tua anak anak yang datang sering b eri dukungan dengan mengirim kuah dan makanan ke sanggar literasinya. inilah bukti ketangguhan dan kehebatan Riani. ia rela jadi ibu dan sekaligus syah dari anak anaknya.dan hobinya yang lain menyayangi binatang
baik kucing maupun berang berang.
(Biro/Istiqomah- Nurochman/Redpemkab)
Diakses media cetak AMPER@ PressTASI dan PUSAKA
📱08179066765.
081802391556.
083148223467.
Wartawan kami dilengkapi srt tgs/ tercantum dibox redaksi dan tidak meminta sumbangan apapun kecuali pemasangan iklan advertorial dan langganan media. Semua pembayaran resmi diberi kwitansi ber-stempel warna