Brebes,ekspresinews.com
Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE MH mewakili Asia Fasifik dalam Open Government Partnership (OGP) Global Summit 2021. Idza tampak tenang dan percaya diri dalam memaparkan program serta menjawab pertanyaan dari moderator dalam forum yang digelar secara daring dari Pendopo Bupati Brebes, Rabu (15/12) malam.
Idza mengatakan, untuk menciptakan ruang partisipasi bagi perempuan dalam pembangunan, diperlukan pendidikan inklusif. Sehingga tercipta ruang yang aman bagi aspek social, ekonomi dan kesehatan secara koloboratif dalam perencanaan pembangunan.
Demikian disampaikan Idza sebagai jawaban atas pertanyaan yang diajukan moderator OGP Global Summit 2021 Rudi Brauman mengenai keberpihakan perempuan dalam pembangunan daerah.
Dia memaparkan, sejak tahun 2019 Brebes telah memperoleh predikat Kabupaten Layak Anak dan penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya kategori Utama. Ini menunjukan komitmen dalam mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender. Yakni memberikan ruang partisipasi bagi perempuan dalam perencanaan pembangunan di Kabupaten Brebes. Perempuan sudah mulai terlibat aktif dalam proses perencanaan pembangunan di tingkat desa melalui kelompok “selapanan”.
Dalam penanganan pandemi, pihaknya juga juga melibatkan kelompok perempuan yang menjadi kader kesehatan di setiap desa untuk mendukung program vaksinasi secara massal dan serentak di seluruh desa.
“Perempuan kader kesehatan dalam program vaksinasi membawa hasil yang sangat membanggakan, terbukti sebanyak 89.054 warga dari kelompok lansia berhasil divaksin,” ungkapnya.
Idza menegaskan, salah satu komitmennya sebagai anggota baru OGP Lokal adalah mengintegrasikan data kesejahteraan yang responsif dan inklusif melalui aplikasi Sambang Bansos sebagai respon penanganan Covid-19. Aplikasi ini merupakan sebuah platform yang digunakan untuk memperbaiki basis data kesejahteraan sosial. Sehingga berbagai skema bantuan sosial dari pemerintah dapat tersalurkan secara tepat waktu, tepat jumlah, tepat sasaran, tepat kualitas dan tepat administrasi.
“Ke depan hanya ada “Satu Data Kesejahteraan” yang menjadi acuan dari seluruh skema program bantuan sosial,” tandas Idza.
Upaya pemadanan data kesejahteraan sosial melalui aplikasi Sambang Bansos telah mencapai 85,15 persen dengan hasil mengoreksi 9.916 data penerima bantuan.
Untuk pertama kalinya Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE MH mewakili Asia Pacific, berbicara dalam KTT Open Government Partnership (OGP Global Summit). OGP sendiri merupakan gerakan untuk mendorong transparansi dan keterbukaan dalam pemerintahan yang terdiri dari berbagai pemangku kepentingan. Selain pemerintahan juga berasal dari masyarakat sipil seperti LSM, Akademisi, dan organisasi gerakan, serta kalangan swasta.
Gerakan ini diinisiasi oleh 8 Negara (Afrika Selatan, Amerika Serikat, Brazil, Filipina, Indonesia, Inggris, Meksiko, dan Norwegia) pada 2011 lalu dan kini telah memiliki anggota sebanyak 78 negara.
Pada 15-17 Desember 2021 ini OGP melaksanakan OGP Global Summit di Seoul, Korea Selatan secara hybrid. Bupati Brebes tampil pada Rabu (15/12) pukul 22.00 – 23.15 WIB.
Usai tampil, Idza mengaku bangga karena merupakan sebuah kehormatan baginya dapat mewakili Asia Pacific untuk terlibat dalam OGP Summit. Ini adalah pertama kalinya, Kabupaten Brebes berkiprah langsung dalam event internasional.
“Semoga keterlibatan Kabupaten Brebes dalam OGP Summit ini bukan hanya menjadi prestasi dan kebanggaan namun benar-benar memiliki kontribusi pada upaya pembangunan, utamanya dari segi pendidikan dan penyediaan satu data kesejahteraan,” pungkasnya.
Turut hadir mendampingi Bupati Brebes Ketua Dekranasda AKBP Dr Warsidin MH, Kepala Baperlitbangda Apriyanto Sudarmoko, Kepala BPKAD Edi Kusmartono, Kepala Dinas Sosial Masfuri, Kepala Disdukcapil Mayang Sri Herbimo, Kepala Dinkominfotik Tatag Koes Adianto dan OGP Lokal Indonesia Darwanto serta undangan lainnya.
(Agus Sumantri/Redkominfo)