MAJALENGKA.Jabar,ekspressinews.com
Pemerintah Kabupaten Majalengka melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan ( DKP3 ) mendorong petani dan komunitas kopi untuk membentuk lembaga yang bisa mensinergiskan program dan kegiatan. Untuk itu DKP3 Majalengka melakukan workshop Temu Usaha Kopi pada Jum’at (10/03/2023) bertempat di aula kantor DKP3.
Narasumber dalam workshop tersebut dari Dinas Perkebunan Jawa Barat dan pengusaha kopi Abah Kurnia Tonas Kopi sekaligus Ketua APEKI Jawa Barat . Sedangkan peserta petani kopi, pengusaha kopi dan komunitas kopi yang ada di Kabupaten Majalengka.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan ( DKP3 ) Ir. Iman Firmansah di dampingi Kabid Holtikultura Sulaeman Kurdi menyampaikan varian kopi Majalengka saat ini telah banyak dikenal secara lokal maupun secara nasional, ditambah lagi maraknya kedai kopi yang tersebar di wilayah Majalengka. Namun tak cukup puas sampai disitu, Pemkab berharap kopi Majalengka makin berkembang lagi seiring waktu.
“Kopi sekarang sudah menjadi gaya hidup kalau tidak ngopi ya ketinggalan jaman, kalau tidak ngopi itu tidak milenial, sehingga Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan ( DKP3 ) memfasilitasi petani dan komunitas untuk membentuk wadahnya ,” jelas Iman.
Kepala Bidang Holtikultura Sulaeman Kurdi menambahkan bahwa saat ini areal kopi di Kabupaten Majalengka mencapai 1200 hektar yang tersebar di wilayah kecamatan Lemahsugih, Malausma, Cingambul, Banjaran , Argapura dan Rajagaluh.
” Sedangkan kopi khas Majalengka yang sudah populer di pencinta kopi diantaranya kopi gunungwangi, kopi Lemahsugih dengan jenis kopi arabika dan robusta, ” jelasnya.
Subkoordinator Bidang SDP Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Adi Firmansyah, S.P. mengungkapkan bahwa whorkshop ini selain untuk meningkatkan kebersamaan para petani dan pengiat kopi, namun juga ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang budidaya , pengolahan serta pemasaran kopi.
” Kopi merupakan salah satu komoditas strategis perkebunan di Jawa Barat. Oleh karena itu, pengembangan kualitas produksi kopi Majalengka juga harus digalakkan agar kopi Majalengka bisa bersaing di tingkat nasional bahkan internasional, ” tuturnya.
(Biro/WAG-FKM/Refaksi)
#Diakses MC.AMPER@ PressTASI dan PUSAKA