Search
Tertarik Pasang Iklan ? Hubungi

Generasi Z Tertinggal Dalam Komunikasi Lisan dan Tertulis

e21583d8-5cf3-4208-885b-c0e28111d6b0-1.jpg

Generasi Z Tertinggal Dalam Komunikasi Lisan dan Tertulis

JAKARTA.lndonesia,ekspresinews.com
Generasi Z yang kini dominan di Indonesia, memiliki tantangan tersendiri. Yakni, tidak bisa menuangkan kata-kata dan pikiran dalam bentuk tulisan tertata, sesuai dengan kaidah-kaidah yang telah dibuat.

Walaupun tulisan tertata itu dianggap sebagai hal yang tidak modern bagi generasi Z, tetapi itu diperlukan. Komunikasi ini kan tidak hanya komunikasi lisan, tetapi juga tertulis. Ini diutarakan Nia Samsihono dan Nita Lusaid, Bendahara Satupena DKI Jakarta, dua pembicara dalam diskusi bertema literasi dan peran generasi Z di Jakarta (5/10).

Diskusi yang menghadirkan Nia dan Nita, digelar oleh Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA, yang diketuai Denny JA serta dipandu Anick HT.

Lewat pengamatan sekilas, Nia melihat, banyak generasi Z yang lemah dalam mengungkapkan pikiran secara tertata dalam bahasa Indonesia. Maka Nia mengajak para generasi Z untuk bergabung dalam organisasi Satupena DKI Jakarta.

Generasi Z keranjingan gawai dan teknologi. Tetapi dalam hal komunikasi secara lisan atau tertulis, mereka lemah atau sangat tertinggal. Generasi Z menghabiskan banyak waktu di depan smartphone, berhubungan dengan dunia melalui media itu. Tapi Ia abai dengan lingkungan sekitarnya.

“Meskipun dia bisa jadi pakar atau ahli di bidang teknologi, tetapi ada sejarah atau hal-hal yang dia lupakan. Ada beberapa hal yang mereka abaikan. Hal ini tak bisa dibiarkan,” ucap Nia.

Satupena DKI telah berjalan ke sekolah-sekolah dan komunitas-komunitas. Mengajak generasi Z untuk berlatih mengungkapkan pikiran secara tulisan atau bahasa lisan dalam bahasa Indonesia.

Sedangkan Nita mengatakan, urusan dengan generasi Z ini sudah menjadi pemikiran yang cukup panjang di Satupena DKI. “Dikhawatirkan, jika kita tidak melakukan regenerasi, keahlian literasi cuma ada di teman-teman senior,” ujar Nita.

Nita mengingatkan perlunya dilakukan transfer pengetahuan kepada generasi Z. Yakni, agar mereka bisa mencurahkan apa yang mereka rasakan dan pikirkan ke dalam bentuk tulisan

(Biro-Korlipda/Red-abriyanto65)

Diakses MC.AMPER@ PressTASI dan PUSAKA

Berita Lainya...

Verified by MonsterInsights