Search
Tertarik Pasang Iklan ? Hubungi

KadisKes Brebes Ineke Tri Sulistyowati, FOPTK bisa menyatukan visi dan misi nakes agar tidak berjalan sendiri-sendiri

IMG-20231116-WA0008

KadisKes Brebes Ineke Tri Sulistyowati, FOPTK bisa menyatukan visi dan misi nakes agar tidak berjalan sendiri-sendiri

BREBES.Jabar,ekspresinews.com
Memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-59 di launching Forum Organisasi Pengurus Tenaga Kesehatan (FOPTK) Kabupaten Brebes. Launching ditandai dengan penyematan Pin dan pelepasan balon oleh Pj Bupati Brebes Urip Sihabudin SH MH usai upacara di halaman Kantor Pemerintahan Terpadu (KPT) Brebes, Senin (13/11/2023).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes Ineke Tri Sulistyowati menjelaskan, dengan adanya FOPTK diharapkan bisa menyatukan visi dan misi tenaga kesehatan (nakes) agar tidak berjalan sendiri-sendiri. Tenaga Kesehatan memiliki satu wadah meskipun organisasinya berbeda-beda seperi IDI, IAI, IBI, IDGI dan lain-lain.

FOPTK di pimpin Edy Purwanto, Sekretaris Nuke Prasetya dan bendahara Uji Rahayu serta dilengkapi dengan seksi bindang.

Upacara HKN diikuti perwakilan nakes se-Kabupaten Brebes, sekolah kesehatan, dan undangan lainnya dengan inspektur upacara Pj Bupati Brebes Urip Sihabudin membacakan sambutan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Menteri mengatakan, manusia Indonesia yang sehat dan cerdas adalah kunci mencapai masa keemasan. Seiring dengan tema HKN 2023, yakni ‘Transformasi Kesehatan untukIndonesia Maju’ maka Enam pilar transformasi kesehatan sebagai penopang sistem kesehatan Indonesia harus di bangun bersama dengan serius dan terus menerus.

“Setelah disahkannya Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, ada enam pilar transformasi kesehatan sebagai haluan bersama dalam upaya pembangunan kesehatan di seluruh Indonesia,” terangnya.

Keenam pilar tersebut pertama Transformasi layanan primer, dari fokus mengobati menjadi kearahan pencegahan. Kedua, Transformasi layanan rujukan, dari akses layanan Kesehatan yang susah menjadilebih mudah.

Kemudian yang ketiga Transformasi sistem ketahanan Kesehatan, dari industri kesehatan yang bergantung ke luar negeri menjadi mandiri di dalam negeri dan dari sistem kesehatan yang rentan di masa wabah menjadi tangguh. Pilar keempat yaitu Transformasi pembiayaan kesehatan, dari pembiayaan yang tidak efisien menjadi transparan dan efektif. Kelima, Transformasi sumber daya manusia dibidang kesehatan, dari tenaga kesehatan yang kurang menjadi cukup dan merata dan keenam yaitu Transformasi teknologi kesehatan, dari sistem informasi yang terfragmentasi menjadi terintegrasi dan dari teknologi kesehatan yang tertinggal menjadi terdepan.

“Transformasi kesehatan tidak dapat terwujud tanpa transformasi budaya kerja para insan kesehatan,” tandasnya.

Transformasi kesehatan adalah tonggak penting dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia menuju bangsa yang maju. Tidak hanya di kota-kota besar, transformasi kesehatan harus menjangkau ke seluruh penjuru Indonesia, tidak terkecuali didaerah terpencil, tertinggal, di perbatasan, maupun kepulauan.

(Biro-WAG.RHB/RedPemda)

Terintegrasi MC.AMPER@ PressTASI PUSAKA dan JAringan Wartawan Aktivis nusantaRA

Berita Lainya...

Verified by MonsterInsights