Search
Tertarik Pasang Iklan ? Hubungi

Masyarakat tergabung di Aliansi Harapan Rakyat Indonesia Maju menggelar audiensi dengan komisi empat DPRD Brebes

f0a049e3-d689-4093-8aa3-40836fa9bf48-1.jpg

Masyarakat tergabung di Aliansi Harapan Rakyat Indonesia Maju menggelar audiensi dengan komisi empat DPRD Brebes

BREBES.Jateng, ekspresinews.com
Bertempat di gedung paripurna para peserta Audiensi diterima oleh Tri Murdiningsih selaku ketua komisi empat dari partai PDI Perjuangan. Kamis (01/01).

Audiensi ini untuk membahas masalah serius terkait meningkatnya peredaran obat-obatan terlarang type G yang bermodus toko klontong di kabupaten Brebes.

Peserta audiensi mengungkapkan kekhawatiran mereka terhadap pertumbuhan jumlah pengguna obat terlarang yang semakin meningkat

Willy Roimond selaku ketua peserta menjelaskan, audiensi ini bertujuan untuk mencari solusi bersama guna mengatasi permasalahan masifnya obat-obat jenis Tramadol, Eximer dengan modus toko klontong di wilayah Brebes yang semakin meresahkan masyarakat.

“Penyalahgunaan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda kian meningkat di Brebes, penyimpangan perilaku anak muda tersebut dapat membahayakan generasi bangsa ini kedepannya,” kata Willy.

Politisi Partai PDI Perjuangan Murdiningsih menyambut baik audiensi ini hal ini menunjukan partisipasi aktif masyarakat dalam menyuarakan permasalahan ini. Pihaknya menyatakan komitmen untuk bekerja sama dengan lembaga terkait guna menemukan solusi yang efektif dalam mengatasi peredaran obat terlarang.

“Kesimpulan dari audiensi saya akan segera mengambil langkah-langkah konkret dan serius dalam rangka menghadapi permasalahan ini dan akan melibatkan semua pihak dengan mengundang komisi terkait juga melibatkan APH dan harus secepatnya diselesaikan insha Allah usai pemilu,” kata Tri Murdiningsi.

Disinggung adanya pertanyaan yang di sampaikan oleh peserta audiensi yang mengatakan ada beberapa warung yang pernah di grebeg masyarakat setempat, tapi setelah itu muncul lagi ditempat lain.

“Tdak menutup kemungkinan pasti ada yang menyokong, karena manusia tidak luput dari kesalahan hal itu bisa juga karena faktor ekonomi dan keuangan,” jawabnya.

“Dinas kesehatan sudah saya arahkan untuk mengkroscek satu persatu warung tersebut untuk mengetahui adanya obat itu di warung-warung tersebut dari mana sumbernya apakah ada kerjasama dengan pihak terkait,” pungkasnya.

Pihaknya Akan mengadakan audiensi ke 2 setelah pemilu dengan mengundang semua pihak yang terkait untuk mengatasi permasalah tersebut.***

(Korlipda-Biro.Fozi/RedPemda)
#Terintegrasi MC.AMPER@ PressTASI PUSAKA dan JAringan Wartawan Aktivis nusantaRA

Berita Lainya...

Verified by MonsterInsights