Brebes, ekspresi news.com
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Anggia Erma Rini mengaku heran dengan anjlognya harga Bawang di Brebes. Seharusnya Bawang Brebes menjadi juara, baik dalam persoalan harga maupun kualitas produk bawang merah itu sendiri.
Demikian disampaikan Anggia saat kunjungan ke Brebes bersama Tim Panitia Kerja Komisi IV DPR RI tentang Holtikultura, di PT Sinergi Brebes Inovatif, Desa Sidamulya Brebes, Kamis (25/11).
Untuk itu, kata Anggia, pihaknya sengaja terjun langsung ke Brebes untuk mendengarkan, menggali dan melihat apa yang sebenarnya terjadi di Brebes. Kenapa berkali-kali harga bawang merah sering anjlok?
Dari hasil kunjungan tersebut, Anggia berjanji akan mencari solusi yang akan disampaikan kepada pemerintah agar harga bawang bisa stabil dan naik untuk mengurangi kerugian di tingkat petani.
Anggia mengaku perihatin mendengar harga bawang merah saat ini anjlog hingga kisaran Rp 7000 perkilogram. Menurut Anggia, Bawang Merah Brebes harusnya menjadi juara karena sudah menjadi idola, bukan hanya di pasar dalam negeri tapi juga luar negeri.
Kunjungan kerja diterima Wakil Bupati Brebes Narjo SH MH beserta Ketua Kelompok Tani Sidomakmur Juwari dan beberapa pihak terkait lainya.
Narjo mengatakan, Kabupaten Brebes terkenal sebagai sentra Bawang Merah terbesar di Indonesia. Kontribusinya sebesar 18,5 persen dari total produksi nasional, atau 57 persen dari total produksi Jawa Tengah. Bawang merah Brebes pun tak hanya memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi juga luar negeri.
Narjo melaporkan dari data Badan Pusat Statistik (BPS) tercatat, jumlah produksi bawang merah di Kabupaten Brebes sebesar 3,8 juta kuintal dengan luas panen 38,9 ribu hektare pada 2020. Produksi ini meningkat 26,6 persen dibanding tahun sebelumnya yang sebesar 3,03 juta kuintal.
Terkait anjlognya harga Bawang Merah Narjo berharap ada campur tangan pemerintah pusat dalam hal ini Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian untuk dapat mendukung upaya penstabilan harga, agar Petani tidak merugi.
Tampak hadir Kepala Badan Litbang Pertanian, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, Kadin Jateng, Perum Bulog, BPTP Jateng, PT Pupuk Indonesia Holding Company dan undangan lainnya.
(Agus Sumantri/Redkomin)