BEKASI.Jabar,ekspresinews.com
Dimulai dengan jaringan toko di beberapa kecamatan, sekarang Desa Mart telah ada hampir di semua desa di Indonesia, kini jumlahnya hampir sekitar 80 ribu. Semula tak banyak yang menyangka, bahwa Desa Mart ini akan dapat berkembang, karena mengingat sudah menjamurnya Indomaret dan Alfa Mart, serta jaringan toko serupa lainnya.
Namun konsep Desa Mart yang mengutamakan kebutuhan masyarakat desa dan bertujuan mengantisipasi gaya hidup di pedesaan yang mulai berubah ini, ternyata Desa Mart berhasil menjadi pilihan belanja utama bagi masyarakat desa serta warga dari wilayah perkampungan di kota besar.
Modal untuk mendirikan sebuah Desa Mart sederhana cukup mudah, yaitu kita hanya menyediakan tempat berjualan yang lokasinya strategis, lalu pihak pengelola akan mensuplai berbagai kebutuhan rumah tangga dan akan menyediakan aplikasi serta pelatihan bagi para petugasnya. Yang unik dari Desa Mart ini adalah di halaman depannya disediakan lapak bagi warga desa yang ingin menjual hasil taninya seperti sayuran dan buah segar, serta produk desa lainnya. Desa Mart berhasil menyerap sekitar 400 ribu tenaga kerja yang sebagian besar adalah warga desa yang telah dilatih.
Keberadaan Desa Mart tak lepas dari dukungan kebijakan Menteri Desa, Kementerian Pertanian Bulog, Kementerian Perdagangan serta Tenaga Kerja. Meski dirasakan terlambat, namun ternyata Desa Mart mampu bersaing dengan jaringan berbagai toko modern yang sudah lama eksis. Bahkan dengan keunikannya mampu menampung produk lokal masyarakat desa hingga mereka merasa memiliki Desa Mart bahkan mereka berusaha untuk bersama-sama memajukannya.
Jika Indomaret dan Alfa Mart menyediakan kopi dan roti serta makanan cepat saji lainnya, maka Desa Mart juga menyediakan makanan cemilan lokal dan minuman ringan seperti teh, kopi, bajigur, dsb sesuai dengan selera masyarakat desa. Desa Mart juga buka lebih awal, mulai jam 6 pagi hingga jam 8 malam.
Program Desa Mart selain menyerap banyak tenaga kerja, juga akan dapat memenuhi harapan warga desa untuk dapat berbelanja di warung modern, serta kehadiran Desa Mart ini ternyata ikut membantu memasarkan produk para petani, dan hal ini ternyata dapat menghasilkan keuntungan pula bagi Desa Mart. Tahun ini saja, Desa Mart telah mendapatkan keuntungan 500 miliar, yang menurut rencana akan diinvestasikan untuk mendukung pemanfaatkan produk pasca panen, agar produk tani tak lagi banyak terbuang.
Nah, Anda pasti bertanya, dimana sih Desa Mart ini? Kok saya jarang melihatnya?
Tentu saja jarang…. dan bahkan akan masih susah ditemukan. Karena ini kan masih… MIMPI.
Apakah mimpi ini dapat terwujud? suatu keniscayaan
Mari kita tunggu saja… mungkin pemerintahan yang baru ini akan memiliki niat untuk mau lebih mengembangkan ekonomi pedesaan, hingga dapat mewujudkan lahirnya ribuan Desa Mart. Jika terjadi, maka mimpi Pelita Desa ini akan dapat terwujud. Semoga….
(Korlipda-Jaelani/Red.BulogPerindag)
#Terintegrasi Media Cetak AMPER@ PressTASI PUSAKA dan JAringan Wartawan Aktivis Relawan nusantarA
