INRDAMAYU,ekspressinews.com
Masyarakat pesisir Desa Ujunggebang Kecamatan Sukkra kembali merasa cemas, akibat breakwater yang ada di desanya sudah hancur akibat hantaman gelombang air pasang laut.
Sudah hampir dua tahun, sejak tahun 2020 setelah rusaknya breakwater di desa Ujunggebang hingga kini belum ada perbaikan dan perhatian dari pihak terkait, sehingga warga sekitar merasa cemas jika sewaktu waktu dihantam gelombang airpasang laut tiba.
Menurut salah seorang tokoh masyarakat desa sekitar itu Sarjani (47 tahun) yang sempat kami temui dan wawancarai mengatakan bahwa dampak dari rusaknya breakwater atau pemecah gelombang sepanjang 3 km itu air pasang laut bisa sampai ke pemukiman penduduk.
Hal ini juga akan berdampak menimbulkan kerugian bagi para petambak dan petani di wilayah pesisir Ujunggebang itu.
Tentunya kami sebagai masarakat sekitar sangat berharap kepada pihak pemerintah setempat/daerah dan pusat agar bisa segera melakukan perbaikan breakwater yang ada di desa Ujunggebamg ini, demikian pungkasnya dg penuh harapan.
Di samping itu katanya, perlu di ketahui bahwa pantai pesisir desa Ujunggebang merupakan destinasi obyek wisata bahari dan kuliner hasil upaya tim penggerak wisata desa setempat yg sekarang menjadi ikon wisata di lndramayu Barat.
” Kami sangat berharap perhatian segera dari pemerintah atau pihak terkait agar tak menimbulkan dampak yang lebih buruk”, demikian Sarjani menutup wawancara.
(Biro/Sijaya/Redpemkab -kemenRl)
#Diakses MC Bulletin AMPER@ PressTASI dan PUSAKA
📱081802391556.
083148223467