KAB.CIREBON.Jabar,ekspressinews.com
Puluhan kuwu menggeruduk kantor Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung pada Selasa, 4 Juli 2023.
Aksi para kuwu tersebut, menyusul lambannya penanganan tanggul Irigasi Jatilawang yang merupakan bagian dari saluran Irigasi Induk Gegesik di Blok Jatilawang, Desa Winong, Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon, kembali jebol pada Jumat, 30 Juni 2023 lalu.
Sebelumnya, tanggul tersebut jebol pada Minggu, 19 Juni 2023 lalu dan telah diperbaiki secara swadaya oleh masyarakat, namun tak bertahan lama dan kembali jebol.
Tinggal 12 Persen
Kuwu Jemaras Kidul, Isgiantoro mengatakan, dirinya bersama puluhan kuwu mendatangi BBWS Cimanuk Cisanggarung untuk menagih janji BBWS dalam penanggulangan tanggul jebol tersebut.
Pasalnya, kata dia, jebolnya tanggul irigasi induk di Desa Winong tersebut, berimbas pada ketersediaan air untuk lahan pertanian di sejumlah desa dan kecamatan yang pasokannya bergantung pada saluran irigasi tersebut.
Desa-desa yang terdampak jebolnya saluran irigasi Desa Winong di antaranya, berada di Kecamatan Arjawinangun, Panguragan, Suranenggala, Jamblang, Klangenan, Gunung jati, dan beberapa kecamatan lainnya.
“Pihak BBWS menerima para kuwu dengan baik dan kami berdiskusi panjang terkait penanganan darurat tanggul jebol tersebut. Hari ini (kemarin, red) dari BBWS mengirimkan tim beserta alat berat untuk memperbaiki tanggul yang jebol tersebut,” kata Isgiantoro saat ditemui di kantornya, Rabu, 5 Juli 2023.
Menurut Isgiantoro, dalam diskusi tersebut, para kuwu menuntut tanggul yang jebol diperbaiki secara permanen.
“Makanya setelah dari BBWS kami bersama para kuwu mendatangi Komisi II DPRD Kabupaten Cirebon untuk menyampaikan keluh kesah para kuwu dan para petani,” ujarnya.
Bahkan, pihaknya dalam waktu dekat akan berkirim surat ke sejumlah instasi terkait agar persoalan itu segera dituntaskan.
“Kami bersama para kuwu sudah melakukan berbagai upaya penanganan. Air sekarang sudah bisa mengalir yang mana tadi 30 sekarang menjadi 60 debit selama dua hari ini. Mudah-mudahan tidak ada kendala apapun.” katanya.
“Kami memohon kepada semua dinas terkait untuk bisa segera memperbaiki secara permanen, agar para petani tidak takut tanggul akan jebol kembali, khususnya Saluran Induk Gegesik ruas GS 12-13 Desa Winong,” imbuhnya.
Pasalnya, dengan jebolnya tanggul irigasi tersebut, petani dihantui kerugian besar karena ancaman gagal panen.
“Karena lahan pertanian padi membutuhkan suplai air yang cukup, sedangkan jebolnya tanggul berdampak pada terganggunya distribusi air,” kata Isgiantoro.
Saluran Irigasi Jati Lawan merupakan PARD wilayah IV yang mengaliri sawah petani di 10 kecamatan di Kabupaten Cirebon, di antaranya, Kecamatan Klangenan, Gempol, Palimanan, Panguragan, Arjawinangun, dan kecamatan lainnya.
(Biro-Korlipda/RedPemda)