Indramayu,ekspresinews.com
H.Sijaya adalah guru SMPN 3 Sindang Kabupaten lndramayu telah melaksanakan
Gerakan Literasi Sekolah atau GLS.
Gerakan ini adalah sebuah gerakan dalam upaya menumbuhkan Budi pekerti dan karakter positif agar peserta didik memiliki budaya membaca dan menulis sehingga tercipta pembelajaran sepanjang hayat.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam upaya untuk menumbuhkan minat baca peserta didik serta meningkatkan ketrampilan membaca.
Pemerintah beralasan perlunya GLS karena masih rendahnya tingkat literasi di Indonesia, sehingga menggerakkan dengan GLS sebagai suatu cara pemerintah dalam meningkatkan kemampuan literasi bangsa.
Ketua pelaksana GLS SMPN 3 Sindang, H. Sujaya, S.Pd. mengatakan bahwa kemampuan literasi bagi peserta didik sangat urgen dan vital . Kemampuan literasi bukan hanya mencakup kemampuan baca tulis semata. Cakupan GLS sangatlah luas, seperti cakupan memahami media, teknologi dan cara menggunakannya dengan bijak . Bukan hanya kemampuan mengakses, memahami dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas, antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis dan berbicara. Oleh karena itu pelaksanaan GLS di SMPN 3 Sindang dilaksanakan secara simultan dan menyeluruh dengan target untuk menjadikan sekolah sebagai oergsnisasi pembelajaran di mana warga sekolah dan siswa peserta didik melakukan literasi Sepanjang hayat .
Untuk itu sekolah melakukan 15 menit GLS sebelum pembelajaran inti di sekolah dengan berbagai aktivitas seperti mereviw buku, membuat sinopsis dan membuat analisis literasi buku. Untuk meningkatkan motivasi sekolah bekerja sama dengan pelaksana kegiatan BERBASIS (Berbagi Bahagia Bersama Siswa) memberikan reward berupa paket perlengkapan sekolah dan paket makanan dan peningkatan gizi siswa . Kali ini bahkan memberikan 70 paket reward berbasis .
Sementara itu Kepala SMPN 3 Sindang, Tariwan, S.Pd MM. saat ditemui awak media di ruang kerjanya mengatakan bahwa Alhamdulillah, hingga saat ini sekolah kita belum di lock down, karena belum ada warga sekolah yg terkonfirmasi Covid. Padahal beberapa sekolah di sebelahnya sementara terpaksa sudah melaksanakan WFH dan pembelajaran daring. Sehingga kita masih terus aktif melaksanakan program GLS dengan berbagi 70 paket reward berbasis yang dananya bersumber dari pihak ketiga. Jadi kita berikan motivasi dan teladan untuk siswa yang rajin dan bisa dijadikan teladan diberi reward. Jadi bukan hanya berupa hukuman edukatif saja bagi siswa yang tidak membawa buku literasi saat pelaksanaan GLS. Kegiatan GLS, menurutnya tidak hanya berupa kegiatan di perpustakaan atau hanya di ruang kelas saja. Tetapi bisa di luar ruang seperti di lapangan dan di sudut sudut baca yang telah tersedia di sekolah, Demikian pungkasnya.
(Nia/Istiqomah.DR/RedDisdik)
Dimuat media cetak ekspresi, PressTASI dan PUSAKA
📲 0818 0239 1556 dan 0831 3822 3467
