Purwakarta,ekspresinews.com| Penanewinvestigasi.com – Selama Tahun 2021, Jasa Tirta II telah menanam sebanyak 13.450 pohon yang tersebar di beberapa titik wilayah kerja berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah, BBWS, Sektor Citarum Harum, Dinas terkait dan komunitas.
Atas kontribusinya dalam pelestarian lingkungan, Jasa Tirta II mendapat penghargaan dari Pemerintah Kabupaten Purwakarta atas peran serta pada Program Penghijauan Lahan Kritis di Lokasi Green Belt Waduk Jatiluhur.
Komitmen Jasa Tirta II dalam kegiatan konservasi ini merupakan kontribusi bagi lingkungan sebagai BUMN pengelolaan Sumber Daya Air (SDA) yang memiliki tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan konservasi dan pengendalian daya rusak air sesuai kemampuan Perusahaan.
Kegiatan vegetasi dan penanaman pohon dilakukan di sekitar Situ Cisanti, Desa Tarumajaya, Kec. Kertasari, Kab. Bandung bersama Kelompok Gapura Sari Tani dengan tanaman kopi sebanyak 3.500 pohon, di kawasan Greenbelt Waduk Ir. H. Djuanda Jatiluhur bersama DanSektor 14 Citarum Harum sebanyak 1.250 tanaman buah dan bersama Bupati Purwakarta sebanyak 200 tanaman buah.
Sementara itu, kolaborasi konservasi juga dilakukan Jasa Tirta II melalui pemberian bibit tanaman ke Perumdam Tirta Raharja Kabupaten Bandung di Daerah Tangkapan Air Situ Lembang sebanyak 7.000 pohon dan BBWS Citarum dengan menyumbang 500 bibit pohon untuk ditanam di Bendung Sadawarna dan 1.000 bibit pohon untuk ditanam di sekitar terowongan Nanjung.
“Dengan kolaborasi, kami ingin membentuk kesadaran bersama membangun dan melestarikan Sumber Daya Air dengan menanam pohon sebagai upaya pelestarian lingkungan,” ucap Direktur Operasi dan Pemeliharaan Jasa Tirta II Anton Mardiyono.
Anton Mardiyono menambahkan kegiatan konservasi vegetasi dan penanaman pohon ini dilakukan untuk memluihkan kesuburan tanah, melindungi tata air, kelestarian daya dukung lingkungan serta mengembalikan fungsi hidrologi.
Tak hanya penanaman pohon, Anton Mardiyono menyampaikan bahwa Jasa Tirta II secara rutin melaksanakan operasi dan pemeliharaan serta konservasi Wilayah Sungai (WS), waduk, bendungan, bendung dan Daerah Aliran Sungai (DAS). Adapun jenis kegiatan yang dilaksanakan berupa pengangkatan eceng gondok, pengangkatan lumpur, pembersihan saluran, babadan rumput, program biogas sebagai alternatif Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk mencegah pencemaran sungai dan lain – lain.
Seluruh kegiatan tersebut diharapkan dapat menjaga kesinambungan air untuk masa depan agar air terus hadir bagi kehidupan manusia.
(Agus Sumantri/Tedi Ronal WAG FPRN/Red)